Postingan saya kali ini ingin bercerita tentang seorang pemimpin. Klo merujuk pemimpin yang terkenal saat ini dan punya popularitas hebat, yaa …. salah satunya adalah presiden Barack Obama. Siapa yang ga kenal dengan Barack Obama ?!?! Anak Menteng yang sukses jadi presiden dunia. Ini luar biasa loh. Klo Jakarta dijadikan barometernya orang2 yang dikatakan sukses, maka Amrik adalah barometer tertinggi bagi pencapaian/sukses seseorang. Klo kita sukses di Amrik, bisa dipastikan, hampir seluruh orang di kolong jagat ini mengenal kita. Apalagi menjadi presidennya Amrik, wee … ini pencapaian yang luar biasa. Patut di apresiasi. Terlepas dari kebijakannya yang pro dan kontra, saya menjadikan Barack Obama sebagai salah satu idola contoh pemimpin yang bisa ditiru secara personal. Sebenarnya banyak buku2 yang bercerita tentang ciri2 seorang pemimpin atau pun syarat2 menjadi seorang pemimpin. “Pokok e woo … keh sak dayak ! istilah e wong jowo” karena saking banyaknya. Makanya, saya jadi agak males untuk membacanya. Liat2 judulnya aja dah bikin kepala pusing, hahaha …. Tapi, saya pribadi tetap punya kriteria sendiri tentang seorang pemimpin. Klo ada yang berbeda … silahkan. No problemo.
Saya pake pakem 3 Y, yang diantaranya :
(1) Yang penting laki2
Maaf ya … ini bukan masalah gender. Sebab yang saya tau, … setiap orang memang dilahirkan sebagai seorang pemimpin, tapi laki2 adalah pemimpin kaumnya. Yang saya tau juga, … manusia pertama di muka bumi ini adalah laki2, ya si adam itu. Jadi, klo rujukannya masalah senioritas, mestinya laki2 adalah prioritas. Dan yang saya tau lagi, … semua nabi dan rasul adalah laki2.
(2) Yang penting langsing alias proporsional
Maaf ya … bukannya saya alergi sama orang2 obesitas. Ini masalah kemampuan mengendalikan diri. Kemampuan mengendalikan diri terhadap hawa nafsu kita, yang salah satunya adalah nafsu makan. Ini sepele, tapi vital. Gimana kita bisa bicara tentang kemiskinan, klo badan kita tambun ?!?! Gimana kita bisa teriak2 dengan jargon “men
(3) Yang penting berani
(a) Berani jujur untuk bicara benar apa adanya, (b) dan berani bertanggungjawab untuk mengakui sebuah kesalahan.
Ehm … kriteria ketiga ini yang kliatannya paling susah dimiliki para pemimpin kita saat ini. Seandainya golput dilegalkan selayaknya sebuah partai, tapi hanya bertujuan sebagai alat ukur tingkat kepercayaan masyarakat kita terhadap para calon pemimpinnya. Dan jika ternyata pemilihnya lebih banyak dari pemilih hasil koalisi partai2 terbesar sekalipun, maka itu akan menjadi preseden terburuk dalam sejarah bangsa ini. Krisis kepemimpinan yang sangat-sangat akut. Tapi, jangan kuatir … justru dalam keadaan yang sangat kritis seperti itu, kita nanti akan menemukan pemimpin2 sejati. Pemimpin sekaligus seorang pejuang. Pemimpin yang benar2 memiliki rasa nasionalisme tinggi dan rela berkorban untuk kebaikan bangsa ini. Pemimpin yang seyogyanya memiliki kemampuan finansial yang memadai, sehingga terhindar dari fitnah mencari kekayaan dari uang rakyat. Bangsa ini adalah bangsa yang besar … jumlah penduduknya pun juga sangat besar … kekayaan alamnya apalagi, luar biasa … orang2 yang pintar dan kaya raya juga ga ke itung jumlahnya. Jadi, ... ga akan susah memunculkan orang2 seperti itu di saat negara dalam keadaan kritis.