Postingan saya kali ini berbicara tentang buku yang baru selesai saya baca. Buku hadiah dari seorang sahabat layaknya sodara. Lumayan lama juga saya menyelesaikan bacaannya. Bukan alasan repot karena banyak urusan, tapi semata-mata karena kemampuan membaca saya yang memang rada bolot. Speed_nya memang sangat luar biasa menyedihkan, hahaha … Saya sadar … ilmu saya tentang agama memang masih sangat minim. Apalagi saya termasuk orang yang ga terlalu fanatik untuk “meguru” secara khusus pada seorang ustadz ato kyai seperti santri2 di pesantren. Untuk belajar tentang agama, saya hanya berusaha menganggap semua orang adalah guru saya. Saya juga sudah kadung suka dan keasyikan berdiskusi dengan diri sendiri tentang semua kejadian yang saya alami setiap harinya. Alhasil … pencarian saya tentang agama yang saya yakini, seringkali nabrak2 dan malah membuat saya semakin bingung, hahaha ….
Bagi teman2 yang setipe dengan saya dan pernah mengalami hal serupa, jangan kuatir … klo niat di hati sudah yakin benar, pasti akan ketemu jalannya. Niat yang benar loh … bukan sekedar niat yang baik.
Informasi yang carut-marut di otak saya saat itu, akhirnya agak terurai juga setelah mendengarkan CD kuliah subuh volume #1 Manajemen Qolbu-nya Aa Gym. Itupun saya ambil dan dengarkan secara sembunyi2. Loh kok ?! Ya iyalah … niat saya sih memang pinjem, tapi masalahnya saya gak ngomong sama yang punya. Saya malu klo om/bulik saya tiba2 ngomong,”tobat nih yee …”. Apa kata dunia !!!
Setelah itu berlanjut dengan setia mantengin Nikmatnya Sedekah ustadz Yusuf Mansyur di TPI setiap hari Selasa dan Rabu. Trus, mbaca buku ESQ_nya Ari Ginanjar. Dan terakhir, buku Quantum Ikhlas_nya mas Erbe Sentanu. Alhamdulillah, meski belum berjodoh ketemu langsung dengan orang2 hebat ini, saya bersyukur dah dapet cipratan ilmunya. Tapi, saya juga ga terlalu ngebet kok untuk ketemu mereka. Melalui blog ini saja, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka semua. Insya 4jj, … bila saatnya tiba, kami akan saling berpelukan layaknya seorang sahabat yang telah lama berpisah, hahaha …
Nah … bicara tentang buku Quantum Ikhlas, bagi teman2 yang baru beli bukunya, mending langsung loncat ke Bab 8 dulu. Bab itu bicara tentang CD Digital Prayer yang ada di dalam buku Quantum Ikhlas. Bagi yang banyak dosa seperti saya, keberadaan CD ini sangat penting. Sebab, dengan rajin mendengarkan CD ini pagi dan malam, akan sangat membantu kita untuk memasuki wilayah gelombang Theta, yaitu gelombang bawah sadar kita. Gelombang tempat berkelananya zona ke"khusyuk"an. Tapi, bagi teman2 yang alim yang sudah lihai masuk ke zona ke”khusyuk"an … baca bukunya aja dah cukup. Sedang bagi teman2 yang belum punya bukunya, saya coba sharing_kan di sini berdasarkan pemahaman saya aja. Yang ga sesuai … monggo kerso. Ga usah dijadikan perdebatan, hahaha … (tapi, untuk lebih afdol_nya memang tetap harus punya bukunya)
Fakta, bahwa di kepala kita ada otak, dan di dalam otak ada pikiran. Fakta, bahwa di dalam badan kita ada bagian yang namanya hati dan jantung. Di dalam hati, ada perasaan. Sedangkan, di dalam jantung ada “otak”. Tapi, otak di dalam jantung sifatnya “unik”. Otak di kepala bekerja berdasarkan informasi yang didapat dari panca indera kita. Sedang otak di jantung, kadang ga butuh itu. Seperti memompa darah dan membuat jantung berdetak saat kita sedang tidur sekalipun. Tapi karena sama2 bernama otak, maka antara otak di kepala dengan otak di jantung, terjalin hubungan yang sangat intim.
Fakta, bahwa
Di sekolah, kita mengenal pelajaran fisika. Dalam pelajaran fisika, ada yang namanya fisika newton dan ada juga fisika kuantum. Fisika Newton itu berlaku untuk zat yang tampak, seperti : benda – molekul – atom – dan partikel. Lebih kecil dari partikel, ada quanta dan energi vibrasi. Dua zat ini gak tampak dan biasa dikenal dengan fisika kuantum, mekanika kuantum, atau teori kuantum.
Dan fakta yang terakhir … kita kadang sering menemui kejadian2 yang ga masuk akal terjadi dalam kehidupan kita. Entah itu kejadian baik - atau pun buruk menurut kita. Dalam buku Quantum Ikhlas, kita diajak memahami bahwa kebetulan2 itu sebenarnya bukan suatu kebetulan, tapi ada ilmu yang bisa menjelaskan itu secara ilmiah. Jadi, … klo kita nanti tau ilmunya, insya 4jj … kita bisa menghadirkan kejadian2 itu secara “sengaja” dalam kehidupan kita.
Nah … dari fakta2 diatas, sekarang kita coba saling tautkan satu – per – satu. Pikiran di otak – perasaan di hati – dan jantung. Kita mulai dari yang mana dulu nih ?!?! yup ! Dari jantung. Pastikan jantung kita berdetak stabil. Klo berdetak cepat, biasanya disebabkan oleh pikiran2 negatif kita, seperti : marah – takut – cemas, dll. Klo berdetak sangat lambat … tandanya kita mau mati, hahahaha …
So, … pastikan pikiran2 positif (positive thinking) aja yang ada di otak kita agar jantung berdetak normal. Gampang toh ? tapi, jangan senang dulu. Dalam buku Quantum Ikhlas ini, yang kita pelajari adalah The Power of Positive Feeling. Kemampuan kita memiliki perasaan positif. How to (bagaimana caranya) ?
Misal, saat ini kita ga punya duit. Segera tulis pikiran2 positif yang muncul di otak kita.
- minggu depan saya gajian lagi
- biar ga punya duit, yang penting ga punya utang
- si fulan masih lebih susah dari saya
- saya pernah lebih susah dari ini dan biasanya selalu beres
- dll.
Dari semua pikiran positif yang berseliweran di otak kita, pilih salah satu yang membuat perasaan kita benar2 terasa enak. Ibarat mendengarkan radio FM. Pastikan lagu yang ingin kita dengarkan sudah benar2 pas gelombangnya. Jadi, terdengar bersih dan jernih. Ga ada gemeresek_nya sama sekali. Gampang toh ?
Klo perasaan kita dah terasa enak di salah satu pikiran positif kita, segera kunci. Ini namanya fokus. Jadi, pilih satu saja pikiran positif yang terasa enak di hati. Fokus adalah bagian dari ikhlas yang komponennya meliputi : sabar – syukur – tenang – fokus – dan happy.
Nasib kita adalah kita sendiri yang menentukan. Tepatnya, adalah perasaan kita yang menentukan. Jadi, urut-urutannya dimulai dari perasaan – pikiran – ucapan - tindakan – kebiasaan – karakter – dan NASIB. Mungkin kita sering merasa, doa kita tak kunjung dikabulkan, kok bisa ?!? bisa jadi, karena selama ini kita berdoa cuma dengan pikiran kita tanpa melibatkan perasaan kita. Sedangkan riset menyebutkan bahwa manusia memiliki 60.000 pikiran dalam sehari ! Bayangkan … gimana kita bisa fokus ?!?! Sehingga yang banyak terjadi, kita terlalu banyak keinginan saat berdoa, tapi ga tau mana yang harus didahulukan.
Mulai sekarang, mari kita coba untuk belajar ikhlas lebih keras lagi. Lebih fokus lagi. Tapi, juga lebih sabar - syukur - tenang - dan happy. Karena hanya doa orang2 yang ikhlas yang biasanya mudah dikabulkan. Mengapa begitu ?! karena saat kita ikhlas, kekuatan atau energi yang bekerja adalah kekuatan energi vibrasi. Energi bawah sadar kita. Energi semesta alam yang bersumber dari satu energi yang sama. Energi illahi. Klo sudah energi illahi – energi Tuhan – energi 4jj SWT yang bekerja, kekuatan mana lagi yang sanggup menghalanginya ?!?!
Jadi, … yok kita mulai menggunakan kekuatan bawah sadar kita yang 88% "secara sengaja" ketimbang kekuatan sadar kita yang cuma 12% untuk mewujudkan cita-cita dan nasib kita. Bayangkan … cuma 12 % kekuatan pikiran kita dan kita sudah memerasnya sekian lama. Ga heran klo akhirnya “hang”.
Oke, coy …slamet mencoba, hahaha …cao !!!