Tuesday, October 12, 2010

Budidaya Ikan Cupang # 1


Setiap orang biasanya mempunyai hobi atau kesukaan untuk menghilangkan stres dan kesumpekan yang sudah memuncak. Namanya juga hobi ... jadi bentuknya bermacam-macam. Ada yang hobinya olahragamemasak – memelihara tanaman – memiliki hewan peliharaan – atau pun yang lainnya. Dengan melakukan aktifitas yang kita sukai, pikiran bisa kembali fresh. Rasanya Nikmattt … Bahkan ngrumpi ato ngegosip juga bisa dikategorikan sebagai hobi bagi sebagian orang (meski itu gak benar, hahaha … ). Apapun hobi_nya, semua pasti akan membawa manfaat. Cuma kadang … perbandingan nilai manfaat dan kemudharatan_nya yang seringkali kita abaikan, hahaha
Hobi seseorang ada yang sifatnya umum, tapi ada juga yang langsung spesifik. Ada sahabat yang hobinya memasak, tapi spesialisasinya … Nasi Goreng. Ada juga yang suka olahraga, tapi favoritnya adalah BASKET. Macam-macamlah. Salah satunya yang ini … punya kegemaran memelihara hewan, tapi hasrat lebih menuntunnya ke arah si cantik Betta Splendens. Yup ! kita mengenalnya sebagai : ikan cupang atau ikan tarung. Orang bule sono juga sudah melakukan pengamatan dan mengakhiri penelitiannya dengan judul : BORN to FIGHT untuk menggambarkan sifat hewan ini. BREEDER adalah sebutan bagi mereka yang suka menternakkan ikan cupang ini. Mereka berusaha mengawin-silangkan cupang lokal dengan luar negeri, plus perlakuan makanan – tempat – dan dengan jenis ikan yang berbeda-beda, agar didapat cupang-cupang yang berkualitas tinggi. Klo bicara bisnis … harga ikan cupang di pasaran biasanya dipatok minimal 1000 perak per ekor. Tapi, klo sampai menang kontes, wow ... harganya bisa melonjak sampai jutaan rupiah. Itu cuma untuk satu ekor loh. Bandingkan dengan harga ikan mujaer saat lagi panen … cukup bayar 5000 perak, kita bisa dapet sampai 3 kilo ! hahaha
Banyak hal menarik yang bisa kita nikmati dari si cupang ini. Baik dari jenisnya yang beragam – warnanya yang indah – insangnya yang bisa mekrok - bahkan pada sifat hewaninya (animal’s instinct). BORN to FIGHT itu berarti lahir untuk bertarung. Mereka bertarung tidak hanya saat musim kawin tiba atau saat mempertahankan wilayahnya seperti kebanyakan hewan lainnya. Mereka bertarung, ya karena memang itu sifatnya. Jadi mirip dengan bangsa Ghalia_nya Asterix, hahaha … Sukanya bertarung. Itu berlaku untuk semuanya, baik bagi si jantan atau pun si betina. Bedanya hanya diwaktu bertarungnya aja. Klo yang betina gak butuh waktu lama. Relatif singkat.
Bahkan saat akan dijodohkan di kolam pembuahan pun, mereka masih sempat untuk saling baku pukul. Klo si jantan yang kalah … jelas gak akan terjadi proses pembuahan. Tapi klo jantan_nya yang menang, masih harus ditunggu dulu. Si jantan ini sifatnya kadang suka sangat pemilih. Klo sampai 2-3 hari si jantan masih suka menghajar si betina … lebih baik dipisahkan aja. Cari betina yang lain. Tapi, adakalanya kita juga akan menemui si jantan yang blo’ono’on – dan super bego, hahaha … Gimana sih ciri si jantan yang super bego ?!?! umumnya jantan yang normal, saat sudah dewasa, dia akan suka membuat gelembung-gelembung udara seperti busa sabun. Apalagi jika sedang birahi. Dan saat didekatkan dengan si betina, wee … si jantan dewasa ini bisa langsung pasang aksi meliuk-liukkan tubuhnya seperti penari jaipongan, duh! pokoknya genit deh, hahaha … Lain halnya dengan si jantan super bego. Selain gak bisa membuat gelembung-gelembung udara, saat digabungkan dengan si betina pun dia akan langsung main hajar aja. Bahkan saat terjadi proses pembuahan, si bego ini cenderung brutal. Jadi telurnya semburat kemana-mana. Dan saat proses pembuahan sudah selesai, si bego ini akan terus menghajar si betina tanpa memperdulikan telur-telurnya. Berhubung gak bisa membuat busa-busa, telur yang bakal anakan banyak yang jatuh ke dasar tempat pembuahan. Namanya juga si jantan super bego … dia malah akan sangat sibuk mengambili telur-telur yang jatuh untuk ditaruh di permukaan lagi. Tapi, percuma … telur-telur itu akan jatuh lagi. Apalagi saat terkena kibasan sirip dan ekornya, duh!dasar bego! Klo ada sedikit yang terselamatkan sampai menetas, … si anakan biasanya akan segera mati. Alhasil, semuanya jadi GATOT alias Gagal Total ! Jantan seperti ini enaknya memang dikebiri aja, hahaha
Beda dengan si jantan yang baik … Dia akan sangat-sangat bertanggungjawab. Dia akan mempersiapkan busa-busa yang banyak untuk proses pembuahan. Dia akan membuahi si betina berkali-kali dengan sangat elegan, tapi hanya untuk satu malam. Dia akan dengan sigap memunguti telur-telur yang disemprotkan si betina setiap kali selesai melakukan aksinya sementara si betina terbujur kaku untuk sesaat. Dia akan mengusir si betina saat proses pembuahan sudah selesai dengan lembut untuk membuatnya menjauh dari telur-telurnya. Dia akan menjaga telur-telur itu tersusun rapi dalam buih busa yang dibuatnya hingga menetas. Dia akan merawat anakan dengan sangat telaten sampai anakan bisa berenang dengan gesit. Dan selama proses merawat itu, si jantan jadi rada susah makan seperti layaknya orang yang berpuasa. Mungkin itu adalah model tirakatan ala hewani yang sedang dijalani si cupang jantan. Tapi, dia juga kadang-kadang harus memakan telur atau anakan yang mempunyai umur hidup kecil untuk memastikan yang lainnya baik-baik aja. Jika busa-busa yang dihasilkan si jantan semakin hari semakin berkurang, itu pertanda bahwa si anakan sudah cukup besar dan bisa untuk dipisahkan. Trus, bagaimana dengan nasib si jantan selanjutnya ?!?! Tenaa ..ng … jangan kuatir. Si jantan yang baik ini tidak akan menjomblo lama. Beberapa hari pasca dipisahkan dengan anakan, si jantan sudah bisa dijodohkan lagi dengan si betina bahenol lainnya, hahaha … cao !!!
Artikel terkait :

Submit your 
content Every Day to 25 social 
bookmarking sites, all on unique 
C class IPs... FREE.