The Three Magic Words, yup! 3 kata ajaib. Ini kata memang sangat penting untuk kita hapal – inget2 – dan terapkan. Tiga kata ajaib yang pertama adalah (1) maaf (2) tolong (3) terimakasih. Gampang to. Tapi dalam prateknya, kita jarang mendapati orang yang suka mengucapkan 3 kata ini. Adaaa … aja alasannya, ya gengsi lah … ya gak penting lah … ya gak biasa lah … ya gak mau ngrepotin lah … ya lupa lah … Fuih ! Gak percaya ?!?! hayo itung … berapa banyak bos di kantor tempat kita bekerja mengucapkan 3 kata ini dalam seminggu ?!? “hei, tong … ambilkan aku laporan penjualan bulan purnama kemarin !” “baik,pak … ini,pak” “yah … taruh aja di situ” “baik,pak … ada lagi,pak ?” “gak-gak,sudah cukup” --- “ma’af,pak … kemarin bapak lupa matikan komputernya ya ?” “oh ya ? terus, sapa yang matikan ?” “Saya, pak … saya kuatir klo ketauan IC, bapak bisa kena denda ... ma’af” “ya … gak papa” --- “sama kemarin,pak … ada telpon dari pak Kubaja, katanya penting sekali, beliau bilang – bapak disuruh segera menghubungi pak Kupayunk” “loh, kok baru sekarang kamu kasih tau ?” “maaf,pak … kemarin bapak gak ada di tempat” “
Ato ada yang model begini,”papi … air galonnya kok kliatannya dah abis ya” “ya …” “oh ya, pap … tadi mami gak sengaja mecahin asbak papi” “hah ?!?! itu kan asbak kesayangan papi, mi …” “namanya juga ga sengaja, pi …” “eh, pi … pesenan brownies mami tadi siang, papi gak lupa
Kenapa ya, kita susah banget ngomong “maaf ya … bisa minta tolong dikit … makasih ya …” padahal 3 kata ini adalah makanan kesukaan hati. Tiga kata ini adalah senjata utama untuk meruntuhkan tembok “kesombongan” dalam diri kita. Tiga kata sederhana yang menjadi mudah untuk dilakukan jika kita memiliki rasa tanggung jawab – kerendahan hati – dan kemampuan menghargai kebaikan orang lain sekecil apa pun itu.
Tiga kata ajaib yang kedua adalah (1) apa (2) kenapa (3) bagaimana. Enak to. Ini adalah senjata kita untuk berburu ilmu dan menambah pertemanan. Kata orang,”rezeki itu berbanding lurus dengan ILMU – dan ilmu bertambah sebanyak yang diamalkan” setuju gak ya ?!? dan teman ?!?! Mbah Surip sudah membuktikan itu … PER-TE-MAN-AN. “apa yang kamu inginkan dariku ? … kenapa kamu begitu menginginkannya ? … bagaimana rasanya, ndek ?” hahaha …
Yah … semoga yang serba tiga ini bisa diendapkan dalam hati … direnungkan di pikiran … dan diucapkan dengan ketulusan … sehingga bisa dijadikan makanan hati sehari-hari … hahaha … cao!!!
Artikel terkait :