Thursday, July 8, 2010

Euforia PD Afsel 2010 part 3 : Antiklimaks

Weleh-weleh … kejutan lagi … kejutan lagi. Bukan hanya terkejut karena salah nebak lagi yang bakal lolos ke final, tapi juga terkejut karena jalannya pertandingan semifinal ga semenarik babak perempat final yang lalu.

Melihat partai Uruguay v Belanda yang berkesudahan 2 – 3 untuk kemenangan Belanda, kok ga setegang saat menikmati partai Uruguay v Ghana atau Belanda v Brasil. Skor akhir memang 2 – 3, tapi … sebelumnya Belanda dah unggul jauh 3 – 1. Jadi, gol Uruguay di menit2 akhir babak kedua seperti layaknya gol penghibur aja.

Demikian juga dengan partai semifinal lainnya yang mempertemukan Spanyol v Jerman. Meski menyajikan laga level atas, dalam laga ini, Jerman memang tampak kedodoran. Akhirnya, Spanyol yang berhak melaju ke partai puncak dengan kemenangan tipis 1 – 0 lewat gol hasil tandukan Charles Puyol di menit ke – 73 memanfaatkan sepak pojok Andreas Iniesta.

Mengapa bisa begitu ya ?!?! bisa jadi, penyebabnya adalah antiklimaks. Yup ! Uruguay dah antiklimaks duluan saat beradu dengan Ghana di babak 8 besar kemarin. (1) Mereka memenangkan laga secara dramatis melalui drama adu penalti. (2) Dan pencapaian di semifinal ini memang diluar dugaan dari target awal yang dicanangkan sebelumnya. (3) Belum lagi tereduksinya kekuatan mereka pasca kartu merah Luis Suarez dan cedera yang membuat Diego Forlan ga bisa tampil optimal. Beda dengan Belanda yang memang sudah menargetkan untuk sampai di partai semifinal. Nah … saat Belanda bablas ke final, Belanda pun baru booking ulang untuk reservasi tempat penginapan mereka.

Partai Spanyol v Jerman dini hari tadi memang sarat dengan sejarah. Jerman takluk 1 – 0 saat bertemu Spanyol di laga final Piala Eropa 2008 lalu. Jadi, misi mereka kali ini memang penuh dengan muatan balas dendam. Pasukan Spanyol kala menjadi juara Eropa dulu dengan sekarang, juga cenderung sama. Arsitek Spanyol, Vicente Del Bosque berharap pasukan the winning team_nya mampu mengulangi sukses 2 tahun lalu. Beda dengan Jerman saat ini dengan Jerman 2 tahun yang lalu. Jerman sekarang, banyak dihuni para pemain muda yang minus pengalaman dan tanpa didampingi kapten kharismatik Michael Ballack yang terpaksa mundur jelang putaran final Piala Dunia karena terbelit cedera. Alhasil, kiprah mereka di Piala Dunia ini memang sempat diragukan, eh … ternyata mereka malah bisa tampil kompak - penuh determinasi - dan sangat atraktif dengan pola permainan menyerang yang enak ditonton. Korbannya pun ga tanggung2 … Inggris dibabat 4 – 1 dan Argentina sebagai calon kuat juara Piala Dunia Afsel disikat 4 – 0 tanpa balas. Tapi, ya itu tadi … antiklimaks. Kemenangan fantastis di 2 partai terakhir dengan jeda istirahat yang hanya sebentar, memang berpotensi menimbulkan antiklimaks. Sedangkan Spanyol … pasca kekalahan 1 – 0 oleh Swiss di partai perdana penyisihan group - pelan tapi pasti - grafiknya memang cenderung terus meningkat. Dan Spanyol ga pernah memenangi laga dengan skor telak. Beda-beda tipis semua, hahaha ...

Jerman memang dikenal sebagai negara spesialis turnamen. Tapi, musuh yang mereka hadapi ini adalah Spanyol yang datang dengan predikat juara Piala Eropa. Jadi,…memang sangat wajar jika duel diantara mereka akhirnya dimenangkan Spanyol.

Sekarang tinggal ditunggu duel puncak yang mempertemukan Spanyol dengan Belanda. Siapapun yang menang, setidaknya mitos bahwa tim2 Eropa ga akan pernah berjaya saat gelaran Piala Dunia dilangsungkan di luar Eropa, terpatahkan. Klo Spanyol yang bablas juara, maka Spanyol adalah negara pertama yang bisa mengawinkan Juara Piala Eropa dengan Juara Piala Dunia dan ini akan menjadi koleksi Juara Piala Dunia yang pertama bagi Spanyol. Klo ternyata Belanda yang menang ?!?! semoga menjadi kemenangan yang indah tanpa harus dibumbui keputusan kontroversi akibat ulah Robben yang suka ber-acting ria, hahaha …cao !!!


Submit your 
content Every Day to 25 social 
bookmarking sites, all on unique 
C class IPs... FREE.