Memang bener2 final ideal … (meski berakhir dengan skor tipis 1 – 0 untuk kemenangan Spanyol). Kedua tim sama-sama menyerang. Sama-sama pake skema menumpuk gelandang. So … bola memang mumet di tengah lapangan aja. Jarak rapat. Sama2 punya skill individu yang ciamik dan power speed yang tangguh. Ga pake man to man marking. Klo musuh pegang bola, langsung dikepung 3 – 4 pemain sekaligus. Zona marking juga cuma dikawal 3 ato kadang cuma 2 bek saja. Benar2 adu cerdik dan kreatifitas di lapangan tengah.
Klo sudah kemampuan beda2 tipis gitu … faktor mental memang jadi penentu. Di 2 x 15 menit extra time, Spanyol memang menunjukkan mental juara Eropa_nya. Terus menyerang sepanjang pertandingan. Si Ramos ga kenal lelah untuk terus berlari. Si Xavi dan Iniesta benar2 otak serangan yang brilian. Dan akhirnya … melalui counter attack yang cepat, lahirlah gol Iniesta … gooo…lll !!! padahal pertandingan tinggal tersisa 3 menitan. Belanda pun kliatannya sudah bersiap untuk beradu tendangan penalti. Tapi, tidak untuk Spanyol. Meski Spanyol punya Iker Casillas yang piawai di bawah mistar gawang, pertandingan belum berakhir. Konsentrasi dan fokus mereka benar2 luar biasa … ketenangan dan kesabaran para pemain Spanyol memang getok tular dari si pelatih yang cool dan tampak sangar, hahaha …
Lain Spanyol v Belanda … lain Jerman v
Memang, yang mengoleksi 5 gol ada banyak. Selain Muller, ada Villa – Sneijder – dan Forlan. Tapi, FIFA punya aturannya. Klo sama gol gitu, dilihat dari jumlah assist pemain. Klo masih sama ?!?! dihitung dari menit penampilan si pemain. Yang paling sedikit, yang menang. Klo masih sama juga ?!?!? wahhh … mungkin divoting, hahaha …
Ternyata, assist Muller ada 3 ( Sedang Villa dan Sneijder cuma 1 ). Sedangkan Villa ada diurutan kedua karena jumlah menit tampilannya paling sedikit. Selain itu, Muller juga menyabet gelar pemain muda terbaik di Piala Dunia kali ini. Padahal, Maret lalu – Muller – baru memulai debutnya di tim Jerman Senior. Gila juga nih anak …
Klo si Forlan dapat gelar pemain terbaik pilihan anggota media FIFA sehingga berhak atas penghargaan Bola Emas.
Yup … PD Afsel dah selesai.