Setiap orang umumnya suka memiliki seorang idola. Ada yang mengidolakan Ariel … ada yang suka Luna Maya … Cut Tari … ato mungkin ada yang suka dengan idola yang rada seriusan dikit, macam … Che Guevara … Adolf Hitler … Barack Obama … dan lain-lain. Semuanya sah-sah aja. Ga ada yang salah. Yang mau nge fans sama Tukul Arwana gimana ? monggo … namanya juga idola. Bahkan ada juga tuh orang yang punya idola lebih dari satu … meskipun tetap ada juga orang yang memang ga punya idola sama sekali. Jadi, di kamarnya hanya ada foto-foto diri sendiri. Mulai dari yang ukuran pas foto 3 x 4 cm sampe yang ukuran large 3 x 4 m …. Hahaha … narsis kata orang, hahaha … Apa gitu ga boleh ?!?!? boleehhh … gak masalah.
Tapi, postingan saya kali ini bukan membahas tentang tokoh2 yang diidolakan di atas. Saya cuma mau membahas perilaku umum para pengidolanya aja. Biasanya …. para fans itu punya kecenderungan untuk meniru idolanya dalam kehidupannya sehari-hari.
Jadi, … contoh dulu fisiknya Nabi. Maaf ya… lagian klo fisik / badan kita amburadul alias tambun, bagaimana kita bisa ngomong dan merasakan tentang kemiskinan - kelaparan - kemelaratan - ato kebersahajaan ?!?! Ato mungkin ada yang bilang bahwa kita tambun karena keturunan ?!? jadi sejak lahir dah tambun ?!?! wah ... klo gitu adanya, tentunya ini kasus extra ordinary dong, hahaha …
Ga perlu kekar-kekar seperti Ade Rai. Biasa aja … yang penting proporsional. Setelah itu, baru kita belajar tentang kepribadian Nabi – Akhlak Nabi. Kita tinggal meniru perilaku Nabi sehari-hari. Di situ kan tercermin Akhlak Nabi. Yang ringan-ringan aja dulu … Klo mo komplit, bisa klik di sini.
Masalahnya kan, kebanyakan dari kita, biasanya suka keasyikan belajar ilmunya, tapi sedikit prakteknya. Belum bagus syariatnya … dah belajar diatasnya, wah … jadi repot
Umumnya “kita jarang mau tuh mengikuti apa yang dikatakan seseorang meskipun benar adanya, tapi justru nurut sama siapa yang ngomong”. Klo yang ngomong bos … benar / salah, kita cenderung manggut2 dan setuju. Meskipun saat menjalankannya nanti diiringi keterpaksaan, itu sudah lain cerita. Memang ideal_nya … klo kita melakukan segala sesuatu harus penuh dengan keikhlasan, tapi itu kan bertahap ... mulai dari yang gampang2 dulu aja.
Ya ya ya ... klo kita bisa mengidolakan seorang Ariel hanya berawal dari penampilan gayanya – ato suka kue brownies hanya karena penampilan coklatnya yang menarik – ato bahkan tertarik membeli baju & celana baru lantaran penampilan
Hahaha … Dunia memang indah ….hahaha …cao !!!
Artikel terkait :