Postingan ini dibuat jelang detik2 awal kick off Brasil v Belanda. Judulnya : Mati Lampu, hahaha …. Jumat pagi yang cerah ceria tanggal 2 Juli 2010. Semuanya berjalan normal seperti biasa. Tapi, sekitar pukul 3 sore, langit tiba2 mendung. Saya sempat berjanji sama si kecil,”sayang … ntar sore ikut abi jemput ibu mau ?”
“mau, bi”
Akhirnya hujan turun juga. Wahh … kasian juga klo si kecil diajak ujan2an.
“kak ai … klo ntar sore ujannya tetep belum brenti, terpaksa kak ai ga jadi ikut jemput ibu ya”
Seperti kebanyakan anak2 usia balita saat keinginannya ga kesampaian …
(maaf … rehat sebentar liat bola. Dah mulai nih, hahahaha …)
(half time, kedudukan 1 : 0 untuk keunggulan Brasil menit 10 oleh Robinho)
Seperti kebanyakan anak2 usia balita saat keinginannya ga kesampaian, … si kecil pun merengek.
“ga usah gitu, sayang … mending kak ai berdoa aja sama 4jj minta ujan brenti di depan pintu
Si kecil pun segera berdoa,”ya 4jj … ujan silahkan brenti ya 4jj … sebab kak ai mo main odong2 di alun2 … mo jemput ibu … mo …”
“DUAAAARR….RRR …..!!!!”
Seketika si kecil menjerit kaget dan lari kepelukan sambil menangis. Saya pun ga kalah kaget. Suaranya lumayan keras juga, dan laptop saya tiba2 mati. “ini mah bukan suara geledek” bathin saya. Dan ternyata betul, ga seberapa lama berselang, terdengar ledakan kedua tapi lebih pelan suaranya. Ternyata trafo tiang listrik depan rumah meletus.
Si kecil pun untuk sesaat minta digendong dulu sampe tangis "kagetan"nya reda. Setelah itu, saya minta si kecil untuk berdoa lagi. Agak susah dikit, tapi akhirnya mau juga. Dan anehnya, ujan pun berhenti ga lama berselang. (gilee … sepertinya si kecil memang berdoa dengan sepenuh "perasaan"nya dengan gelombang Theta_nya yang masih murni). Singkat cerita …
(maaf … rehat lagi. Babak kedua segera di mulai, hahahaha …)
(full time, kedudukan akhir 2 : 1 untuk keunggulan Belanda. Pendukung Brasil menangis, tapi saya tidak, hiks … hiks … catat ! saya ga menangis, hiks .. hiks … huuuaaaa …)
Singkat cerita … keinginan si kecil pun terkabul semua. Semuanya.
Pulang jam 7an … ternyata teknisi PLN sedang bekerja memperbaiki listrik yang padam.
Rokok_an di atas rumah sambil ngliatin para teknisi PLN bekerja. Gile beneerr … 2 teknisi bergelantungan sambil ngongkek-ngongkek kawat spiral yang besarnya sebetis orang dewasa, fuihh … salah perhitungan sedikit aja, wess … nyawa bisa melayang. Entah jatuh dari ketinggian atau kesetrum sisa muatan listriknya, ehm … benar2 pekerjaan gila. Akhirnya saya putuskan keluar rumah untuk melihat dari dekat. Eh ! ternyata yang melihat juga udah banyak. Dan setelah tanya orang2 sekitar, sepertinya para teknisi itu masih sebagai tenaga kontrakan. Busyet … murah bener mereka menghargai nyawanya ! Tapi setelah melihat mereka berseliweran di depan saya sambil rokok_an dan sangat relax, … saya jadi setengah kagum juga. Mereka ga akan se_relax itu klo ga punya gabungan skill dan keberanian. Tapi memang begitu kenyataannya. Dimana-mana, klo kita melihat orang yang ahli di bidangnya sedang bekerja, semuanya jadi tampak begitu mudah. Pengennya sih ahli di semua bidang. Bisa bangun rumah sendiri … pasang jaringan listriknya sendiri … nyervis mobil sendiri … atau bahkan sampai urusan gigi bolong, ditambal sendiri, wahh … pokoknya bisa di tandangi dewe. Tapi, itu ga mungkin. Lagian orang macam begini yang bikin dunia jadi ga penuh warna, hahaha …
Ternyata, orang2 yang pada ngliatin para teknisi bekerja, kebanyakan punya satu harapan yang sama,”kapan murup e, mas ?”
“sak durung e bal-balan isok murup gak yo ?”
“insya 4jj, pak”, kata teknisinya.
Alhamdulillah, … jam 8 kurang, lampu dah menyala lagi. Acara nonton bola Belanda v Brasil jam 9an nanti kliatannya akan berjalan lancar. Tapi, sayang … Brasil kalah, hiks … hiks …
Artikel terkait :