“Loh ?!? nih gambar gak salah, ta ?!?” “kok Ibra pake baju biru sih ?!? Ibra kan ... ?!?!”
"Aduu ...hhh bingungin deh"
"Aduu ...hhh bingungin deh"
Yaa ... gitu deh. Ibra, Kaka, Vieri, CR7 ato Beckham adalah sebagian dari para pemain sepakbola dunia yang memang benar-benar profesional dengan pekerjaannya. Mereka memang bukan tipe pemain yang memiliki loyalitas pada satu klub tertentu. Kepindahan mereka dari satu klub ke klub yang lain (apapun alasannya), ujung-ujungnya memang duit juga. Siapa pun klub yang menginginkan service mereka, klub tersebut harus rela merogoh kocek lebih dalam lagi. Dan saat kesepakatan harga tercapai dengan nilai transfer & gaji yang menggilan, mereka baru akan memikirkan alasan-alasan yang lain, selain duit. Ya karena butuh tantangan baru lah ... ya karena ingin menolong klubnya lah ... ya karena terlibat konflik dengan klub-nya lah ... macem-macem lah. Hal seperti itu sih, sah-sah aja. Gak masalah. Tapi, ... si Ibra ini memang rada beda. Dia suka menjelek-jelekkan klub yang lama, setelah pindah ke klub-nya yang baru, hahaha ...
Di saat menganggur itulah, Inter merekrutnya. Meski Bos Inter, Massimo Moratti menganggapnya sebagai keputusan bisnis biasa, tapi siapa yang mau percaya begitu aja ?!?! jejak rekam persaingan Milan v Inter sudah ada sejak tahun 1900-an. Dan celakanya, di tangan Leonardo, sedikit demi sedikit, Inter berhasil merangsek ke papan atas dan akhirnya kembali pada jalur yang benar : jalur Gresik – Tulungagung lewat Cerme, eh ! Jalur Scudetto ! Saat jelang derby besok, mereka cuma tertinggal 2 poin dari sodara tua-nya, gila ! hahaha ...
Diliat dari sejarahnya, secara statistik, Milan masih unggul head to head. Tapi, dalam beberapa musim terakhir ini (terlepas dari kasus calciopoli yang melibatkan Milan ), prestasi Inter gak bisa di pandang remeh. Di tangan Mancio, Inter jadi langganan Scudetto. Sedangkan, di bawah polesan Uncle Joe, Inter berhasil meraih treble winners-nya dan menyelamatkan wajah persepakbolaan di negerinya mama mia lezato ini.
Tapi, saat ini, Milan dan Inter diarsiteki pelatih yang baru. Di tangan Masio-o Alergi (baca : Massimiliano Allegri), Milan bermain dengan skema 4-3-1-2. Mirip dengan Leonardo yang suka dengan pakem 4-3-3. Sama-sama mengusung pola menyerang, Derby Minggu dini hari nanti (mestinya) bakal asik ditonton. Klo Milan yang menang, tenaa ...anngg ... masih ada 7 tikungan lagi. Kita salip di sana, hahaha ... Tapi, klo Inter yang menang ?!? Adios Milan ! Forza Italia, eh ! Forza Internazionale ! I lev yu puull, kang Leo !!! hahaha ... es cao !!!
Artikel terkait :