Brilian … brilian … brilian … begitulah lagu SO7 yang saya persembahkan buat om José. Sebenarnya saya ga seberapa suka dengan si José ini. Secara kasat mata, sikapnya sering jadi kontroversi. Jangan sampe dah, si José ini jadi pelatih MU idola saya, kecuali sikapnya dah berubah. Tapi, keliatannya itu rada susah juga. Sudah dari sononya begitu, hahaha …
Kenapa akhirnya saya nulis juga tentang si José ini, sebab utamanya gara2 komentar presiden FIFA Michael Platini. Si Platini ini kecewa atas pemberitaan
Buat saya pribadi … dalam sebuah klub/tim, yang terpenting justru sosok pelatih. Apalagi klo pelatih merangkap manajer, sip ! sosok manajer/pelatih ini yang akan menghadirkan tim yang solid dan mendatangkan banyak gelar untuk klub. Manajer/pelatih lah yang jadi tokoh utamanya ! bukan pemain. Meskipun pemain digaji lebih gede dari manajer/pelatih … dia tetap aja prajurit di lapangan. Ato pion dalam permainan catur. Untuk sebuah strategi yang dirancang manajer/pelatih … si pemain bergaji besar pun bisa ditarik dari lapangan dan digantikan pemain lain ato malah di bangku cadangkan saja. Kok bisa begitu ?!?! karena pemain cuma prajurit … cuma pion … si manajer/pelatih lah yang menjadi panglimanya. Nih dia profil si José ….
Nama : José Mario Dos
TTL :
Karir Kepelatihan :
Juni 2008 - Sekarang Inter
Juni 2004 – Sept. 2007
2002 – 2004 Uniao De Leiria
2000 Benfica
Prestasi :
Bersama FC
- European Cup 2004 (LIGA Champions) 3-0 AS Monaco
- Uefa Cup 2003
- Portuguese league champions 2003, 04
- Portuguese cup 2003
Bersama FC
Tiba di Chelsea awal bulan Juni 2004 setelah Roman Abramovich memecat Claudio Ranieri dari kursi pelatih. Si José ini langsung berkoar klo dia adalah manajer yang spesial karena memiliki titel juara Champions. Di 4 tahun awal karirnya sebagai seorang manajer, dia sudah mengantongi 5 gelar juara, hebatt …
Menilik ke belakang sebentar … Ayah José itu mantan kiper
Pada tahun pertamanya sebagai manajer di Chelsea (2004-2005), Mourinho berhasil menjadikan
Di tahun ketiga, 2006-2007, Chelsea mengalami banyak cobaan karena cedera serius para pemain utamanya, antara lain kiper utama Petr Cech, kiper kedua Carlo Cudicini, kapten John Terry, serta Joe Cole, yang semuanya memerlukan istirahat panjang. Namun demikian, pada perode 2006-2007 ini, Mourinho tetap berhasil mengantar
Pada 20 September 2007, Mourinho tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai pelatih
Sempat nganggur 9 bulan sebelum dipinang Inter Milan per 2 Juni 2008 pasca pemecatan Mancini 29 mei 2008 atau 72 jam setelah Mancini dipecat. Meski suka loncat2, si José selalu setia ditemani 3 orang staff nya sejak dari Porto dan
Pada 24 Agustus 2008, Mourinho memenangkan trofi pertamanya bagi Inter di Piala Super Italia usai menundukkan AS Roma 6-5 lewat adu penalti setelah berimbang 2-2 selama 120 menit pertandingan normal plus ekstra time.
Tapi ekspektasi Moratti akan gelar Liga Champions pupus sudah saat Inter kalah agregat 0-2 di babak 16 besar dari Manchester United pada 11 Maret 2009.
Musim perdana Mourinho musim 2008-09 di Italia terbilang cukup sukses. Dia sukses mempersembahkan trofi Seri A Italia sekaligus gelar ke-17 bagi Inter. Atas keberhasilan ini, kontraknya diperpanjang hingga 2012.
Musim 2009-2010 bisa dibilang era keemasan Inter dibawah Mourinho. Terlebih, 26 April 2010, timnya sukses menyingkirkan juara bertahan FC Barcelona di semifinal Liga Champions dengan agregat 3-2. Otomatis hasil itu membawa Inter melaju ke final dan akan menantang Bayer Munich pada 22 Mei 2010 di Stadion Satiago Bernabeu. Ini merupakan final pertama La Beneamata sejak 38 tahun terakhir. Selain Liga Champions, Internazionale berpeluang merebut gelar Coppa Italia dan Serie A.
Trofi Coppa Italia merupakan prestasi pertama dari tiga trofi yang diincar pada musim 2009-10, Mourinho dan anak buahnya sukses mengalahkan AS Roma pada tanggal 6 Mei 2010 di Stadion Olimpico. Pada 16 Mei 2010, dia kembali mengantar Inter juara Liga Italia sekaligus mencatat scudetto Inter yang ke-18 dan dalam
Fuihh … sekarang si José lagi ancang2 mo pindah ke Real madrid untuk mengejar ambisinya menjadi pelatih pertama yang memenangi gelar juara Liga Champions 3 kali di 3 klub berbeda.
Brilian … brilian … brilian … hahaha … cao !!!