diPreview Singkat Perempat Final Liga Champions. Usai sudah gelaran leg pertama Perempat Final Liga Champions. Dari 8 kontestan yang berlaga, yang secara teori punya peluang besar lolos ke semifinal ada 3 klub, sedangkan yang satunya lagi, masih unda-undu. Sapa tuh ?!? ya, MU aku lah, hahaha ...
Diantara 4 laga yang digelar Rabu dan Kamis dini hari tadi, laga Madrid v Hotspur adalah laga yang paling tidak menarik. Padahal, melihat pencapaian Hotspur di musim kemarin yang mampu lolos sampai ke babak semifinal, mestinya laga ini menjanjikan tontonan yang menarik. Tapi, ternyata bablas angine ... Hotspur benar-benar "membingungkan", antara gak punya semangat bertempur ato memang kehabisan akal. Kata orang, status away di leg pertama itu : menguntungkan. Tapi, ternyata gak juga. Mungkin maunya Hotspur, dengan counter attact seperti saat melawan Milan , mereka bisa menang. Tapi, ini Madrid , men ... saat ball possesion di area sendiri aja udah digangguin, dan ketika sampai di garis tengah, eh ! bola sudah berpindah kaki. Gimana bisa menang ?! ditambah si Crouch yang mendapat kartu merah di menit ke-15, beh ! (meski, tampangnya bego dan mainnya jelek pisan, diluar lapangan si Crouch ini terkenal playboy. Banyak cewek yang demen, hahaha ...)
Di laga itu, Madrid benar-benar bermain dengan determinasi tinggi. Gak ada celah. Taktik Mr. Houdini di babak kedua pun, tetap gak mampu membalikkan keadaan. Madrid tetap asik menyerang dan melakukan pressing ketat. Menang 4-0 ?!? wajar ....
Lain Hotspur, lain pula dengan Shaktar Donetsk. Sama-sama kuda hitamnya, ... sama-ama ketemu lawan yang superior. Di hajar Barca 5-1 di Nou Camp ?!? wajar ... sapa aja yang nyetak gol ? Iniesta, Alves, Pique, Keita dan Xavi ! Loh-loh ! pada kemana bomber mereka ?!?! gila !! apa yang kurang dengan Barca ?!? full total football dengan passing pendek-rapat ... skill di atas rata-rata ... dan hampir semua pemainnya punya naluri mencetak gol. Gila !! “Om Pepppp, ... pindah ke MU yuk ! enak loh ... ajak sekalian Pique. Biar mudah adaptasinya. Dia kan mantan pemain MU juga. Neng Shakira-nya juga jangan sampe ketinggalan tuh. Ntar si neng bisa langsung diajak gabung sama kelompok arisannya para wag’s dan ngajari mereka senam waka-waka hei-hei ... untuk lagu-lagunya yang diboikot di stadion Bernabeu, boleh si neng nyanyiin di Old Trafford. Kami juga suka kok. Pokoknya asik dah.”
Di laga lain, Inter digasak Schalke 2-5 di kandang sendiri ! biyuh-biyuh ! Chivu lagi ... Chivu lagi ... dasar biang kerok nih ! udah kepalanya ikut-ikutan di lakban macam Petr Cech lagi. Memang, dua laga terakhir Inter cukup berat, ... tapi, 2 kali kartu merah yang didapat secara beruntun, benar-benar tindakan bodoh ! mau menang 3-0 di kandang schalke ?!? fuih, ... berat, men. Mau mengulang kisah dramatis saat mengalahkan Munchen kemarin ?! bee ... abootttt ... di-vibrasi pun, butuh keyakinan yang utuh. Padahal, Inter mengawali laga dengan sempurna. Ini memang momentumnya Stankovic. Setelah jadi penentu kemenangan Inter atas Munchen, gol-nya ke gawang Schalke, juga terjadi begitu cepat. Tapi (sekali lagi), semuanya rusak gara-gara Chivu. Chivuuuu ... Chivu ... yok opo sik, rek !
Laga yang terakhir adalah laga Chelsea v MU. Sama-sama tim Inggrisnya. Jadi, sudah saling tau-sama tau. Kebetulan, MU bisa turun dengan skuad terbaiknya, tapi best of the best-nya ... tetaplah VDS. Klo, yang di bawah mistar gawang, Tomasz Kuszczak, wahh ... konsentrasi para bek, bisa terbagi. Gaswat ! menangnya sih memang cuma 1-0. Tapi, jangan salah, ini laga away. Madrid boleh menang 4-0 ... ato Barca yang 5-1. Tapi, itu laga kandang. Meski peluang Hotspur dan Donetsk , sangat-sangat tipis, ... mereka masih bisa berharap lebih dibandingkan dengan nasib Inter yang harus berburu 3 gol tanpa balas di kandang lawan. Demikian juga dengan Chelsea yang harus menang 2-0 di Old Trafford.
Dua minggu ke depan, mereka akan bersua lagi. Laga Madrid v Hotspur ato Barca v Donetsk , jelas, sudah berkurang gregetnya. Stadion bisa jadi, sepi penonton. Potensi meraih keuntungan maksimal, juga bakalan sulit terpenuhi. Tapi, inilah resikonya, saat FIFA menentukan “tidak ada tim unggulan” di babak perempat final. Klo laga Inter v Schalke, masih mungkin punya nilai jual, karena Inter datang sebagai juara bertahan. Bayangkan, klo yang bertemu di final nanti adalah Barca v Schalke ?!?! beh ! bisa runyam. Benar-benar laga final yang penuh gambling. Apalagi, klo Schalke sudah keburu antiklimaks. Gaswat ! Trus, sapa yang pantes nemenin Barca di partai puncak ?!? melihat laga Final Liga Champions yang bakalan digelar di Wembley, ... yang pantes ya klub dari Inggris sendiri. Dan yang lebih pantes lagi yaa ..., ehem ... Manchester United. Ini bisa jadi partai ulangan. Klo dulu, MU sempat "mengalah" 2-0 ... itu adalah kekalahan yang terhormat. MU main dengan skema 4-3-3 untuk memuaskan Om Pep. Itu bukan MU yang identik dengan pola 4-4-2. Tapi kali ini, giliran Om Pep yang harus mengalah untuk Opa Alex. Itung-itung, ngasih kado Spesial Treble Winners ke Opa Alex sebelum lengser ke prabon dan digantikan Om Pep yang baik hati, hahaha ... es cao !!!
Artikel terkait :