“Loh ?!? nih gambar gak salah, ta ?!?” “kok Ibra pake baju biru sih ?!? Ibra kan ... ?!?!”
"Aduu ...hhh bingungin deh"
Yaa ... gitu deh. Ibra, Kaka, Vieri, CR7 ato Beckham adalah sebagian dari para pemain sepakbola dunia yang memang benar-benar profesional dengan pekerjaannya. Mereka memang bukan tipe pemain yang memiliki loyalitas pada satu klub tertentu. Kepindahan mereka dari satu klub ke klub yang lain (apapun alasannya), ujung-ujungnya memang duit juga. Siapa pun klub yang menginginkan service mereka, klub tersebut harus rela merogoh kocek lebih dalam lagi. Dan saat kesepakatan harga tercapai dengan nilai transfer & gaji yang menggilan, mereka baru akan memikirkan alasan-alasan yang lain, selain duit. Ya karena butuh tantangan baru lah ... ya karena ingin menolong klubnya lah ... ya karena terlibat konflik dengan klub-nya lah ... macem-macem lah. Hal seperti itu sih, sah-sah aja. Gak masalah. Tapi, ... si Ibra ini memang rada beda. Dia suka menjelek-jelekkan klub yang lama, setelah pindah ke klub-nya yang baru, hahaha ...
Derby Milano Minggu dini hari besok, memang bukan akhir perjalanan menuju tangga juara. Masih ada 7 laga tersisa pasca Derby "Della Madonnina". Jangan salah ! Itu bukan nama lengkap Madonna si penyanyi sexy itu, apalagi Maradona si Tangan Arloji. Bukan. Sebutan "Della Madonnina" hanya untuk menghormati seorang tokoh penting di Milan yang biasa dipanggil Madonnina.
Derby yang ke-176 di laga Serie-A ato yang ke-275 di semua ajang. Meski berstatus sebagai juara bertahan, di awal-awal musim, prestasi Inter sempat kembang-kempis. Di bawah kepelatihan Rafael Benitez, Inter terjerembab ke peringkat 7 klasemen sementara. Tertinggal 13 poin dari Milan yang kokoh di puncak klasemen. Pelatih ini emang bego pisan ... kerjaannya cuma bikin bangkrut klub tempat dia megawe, hahaha ... untungnya Inter segera memecat dan merekrut pelatih baru. Leonardo, namanya. Sebagai pelatih, karirnya memang masih ijo. Tapi, melihat perseteruan yang terjadi antara Milan dengan Inter, jelas ... masalahnya akan jadi lain. Leonardo dikenal sebagai seorang Milanisti. Dua kali dia keluar masuk klub Milan sebagai seorang pemain. Saat memutuskan gantung kostum, dia menjadi pemandu bakat (talent scout) di Milan. Lalu, promosi menjadi Direktur Teknik, dan akhirnya menerima jabatan sebagai pelatih Milan menggantikan Don Carlo yang boyongan ke Chelsea. Dalam perjalanannya, karena perbedaan idealisme dalam menerapkan taktik di lapangan, Leonardo pun di PHK. Banyak pihak yang menyayangkan kejadian itu (tidak terkecuali penulis, yang menjadikan Milan sebagai klub kedua setelah MU untuk dijadikan idola, hahaha ...). Gak heran, ... saat Leonardo memimpin laga terakhirnya sebelum berpisah, para pemain sengaja mendedikasikan kemenangan Milan saat itu hanya untuk sang allenatore.
Di saat menganggur itulah, Inter merekrutnya. Meski Bos Inter, Massimo Moratti menganggapnya sebagai keputusan bisnis biasa, tapi siapa yang mau percaya begitu aja ?!?! jejak rekam persaingan Milan v Inter sudah ada sejak tahun 1900-an. Dan celakanya, di tangan Leonardo, sedikit demi sedikit, Inter berhasil merangsek ke papan atas dan akhirnya kembali pada jalur yang benar : jalur Gresik – Tulungagung lewat Cerme, eh ! Jalur Scudetto ! Saat jelang derby besok, mereka cuma tertinggal 2 poin dari sodara tua-nya, gila ! hahaha ...
Diliat dari sejarahnya, secara statistik, Milan masih unggul head to head. Tapi, dalam beberapa musim terakhir ini (terlepas dari kasus calciopoli yang melibatkan Milan), prestasi Inter gak bisa di pandang remeh. Di tangan Mancio, Inter jadi langganan Scudetto. Sedangkan, di bawah polesan Uncle Joe, Inter berhasil meraih treble winners-nya dan menyelamatkan wajah persepakbolaan di negerinya mama mia lezato ini.
Tapi, saat ini, Milan dan Inter diarsiteki pelatih yang baru. Di tangan Masio-o Alergi (baca : Massimiliano Allegri), Milan bermain dengan skema 4-3-1-2. Mirip dengan Leonardo yang suka dengan pakem 4-3-3. Sama-sama mengusung pola menyerang, Derby Minggu dini hari nanti (mestinya) bakal asik ditonton. Klo Milan yang menang, tenaa ...anngg ... masih ada 7 tikungan lagi. Kita salip di sana, hahaha ... Tapi, klo Inter yang menang ?!? Adios Milan ! Forza Italia, eh ! Forza Internazionale ! I lev yu puull, kang Leo !!! hahaha ... es cao !!!
Artikel terkait :