“liat tuh, pih … kasian yah, naik motor berempat gitu, kok dibela-belain ya ?!?!” kata seorang ibu pada suaminya yang lagi konsen mengemudi. Begitu juga kata orang tua pada anaknya,”loh … awakmu mudik numpak motor ?!?! gak mesak ne karo anakmu ta ?!?!” Yaahhh ... Begitulah fenomena mudik lebaran yang terjadi hampir disetiap tahun. Jalanan tumplek blek dengan berbagai merk mobil dan kendaraan bermotor. Gak ketinggalan juga angkutan umum seperti bis. Macet pun menjadi resiko yang mesti dialami para mudiker. Abis mau gimana lagi ?!?! selain sudah tradisi … acara mudik memang seperti melepas kerinduan yang membuncah terhadap kampung halaman. Dapat mencium bau udara kampung aja sudah seperti membawa kesegaran tersendiri layaknya baterei yang abis di charge. Belum lagi saat menikmati acara kulinernya dan bertemu dengan teman-teman semasa sekolah dulu, wahh … luarr ..rr biasa. Bayangkan klo kita gak punya acara mudik. Paling-paling kita cuma bisa merasakan suasana lengang ibukota. Sepi. Gak seperti biasanya, hahaha …
Bicara tentang acara mudik, memang banyak modelnya. Bisa dengan mobil – motor – atau angkutan umum. Yang mudik pake motor pun banyak alasannya. Bisa karena belum punya mobil … bisa juga karena alasan suka aja. Ruginya naik motor itu, biasanya cuma karena alasan kepanasan atau keujanan, sebab gak ada AC dan teropnya, hahaha … tapi, untungnya banyak. Klo motor OK – driver handal – dan rute sudah dikuasai, trus cuaca juga mendukung, wahhh … perjalanan mudik pasti jadi sangat menyenangkan. Gak ribet cari tempat mengaso di mesjid / warung atau di bawah pohon rindang - bisa masuk dalam kota - bisa meliuk-liuk di tengah kemacetan - dan yang terpenting, lebih irit dan mudah mbetulinnya saat mogok dijalan, hahaha ... Perlengkapan pribadi mulai dari helm – kacamata – slayer – dekker – sarung tangan – sampai jaket – celana jins dan sepatu adalah perlengkapan standart. Jangan sampe mudik pake sarung dan kopiah doang, trus berharap keselamatan dari Gusti Pangeran, beee … mau mati konyol, hahaha … Klo ada rencana bawa barang banyak, mending tuh barang disuruh berangkat duluan aja alias dipaketno ... beres.
Rute Gresik – Tulungagung, normal ditempuh 5 jam_an dengan bis
Sampe Tulungagung jam 10an. Jadi, total perjalanan (termasuk istirahat dan makan) sekitar 4 jam_an. Bagi yang merasa dirinya biker sejati, biasanya tujuan akhir perjalanan bukanlah yang utama. Tapi, justru perjalanannya itu sendiri. Seperti kebanyakan sifat para lelaki … lebih banyak menikmati prosesnya daripada hasil akhir. Mereka justru sangat antusias bercerita saat kesasar – ban bocor – kehabisan bensin atau berputar-putar di kompleks perumahan hanya untuk menemukan alamat yang dituju. Gak peduli berapa banyak waktu yang dihabiskan, yang penting saat alamat itu ditemukan, kepuasannya bisa seperti layaknya orgasme berkali-kali (kata seorang sahabat), huahahaha … padahal, klo mau nanya bang becak, mungkin 15 menitan dah ketemu, huahahaha … kliatan tampak bodoh ya ?!?! tapi, itulah laki-laki. Mereka menjadi dewasa saat menjalani prosesnya. Hasil akhir cuma ekses – bonus dari perjalanan yang berliku. Kegagalan saat menjalani prosesnya seakan-akan menjadi teman karibnya. Makanya, … gak usah heran klo penemuan-penemuan pra sejarah maupun teknologi (umumnya) didominasi oleh kaum laki-laki. Mau penemuan bola lampu – pesawat terbang – mesin tik – sampai ayam goreng … semuanya kerjaan laki-laki yang saat itu mungkin dianggap sebagai orang bodoh atau kurang kerjaan, hahaha …
Di dalam perusahaan pun kita mengenal
Artikel terkait :