Monday, September 20, 2010

Acara Mudik

“liat tuh, pih … kasian yah, naik motor berempat gitu, kok dibela-belain ya ?!?!” kata seorang ibu pada suaminya yang lagi konsen mengemudi. Begitu juga kata orang tua pada anaknya,”loh … awakmu mudik numpak motor ?!?! gak mesak ne karo anakmu ta ?!?!” Yaahhh ... Begitulah fenomena mudik lebaran yang terjadi hampir disetiap tahun. Jalanan tumplek blek dengan berbagai merk mobil dan kendaraan bermotor. Gak ketinggalan juga angkutan umum seperti bis. Macet pun menjadi resiko yang mesti dialami para mudiker. Abis mau gimana lagi ?!?! selain sudah tradisi … acara mudik memang seperti melepas kerinduan yang membuncah terhadap kampung halaman. Dapat mencium bau udara kampung aja sudah seperti membawa kesegaran tersendiri layaknya baterei yang abis di charge. Belum lagi saat menikmati acara kulinernya dan bertemu dengan teman-teman semasa sekolah dulu, wahh … luarr ..rr biasa. Bayangkan klo kita gak punya acara mudik. Paling-paling kita cuma bisa merasakan suasana lengang ibukota. Sepi. Gak seperti biasanya, hahaha

Bicara tentang acara mudik, memang banyak modelnya. Bisa dengan mobilmotor – atau angkutan umum. Yang mudik pake motor pun banyak alasannya. Bisa karena belum punya mobil … bisa juga karena alasan suka aja. Ruginya naik motor itu, biasanya cuma karena alasan kepanasan atau keujanan, sebab gak ada AC dan teropnya, hahaha … tapi, untungnya banyak. Klo motor OKdriver handal – dan rute sudah dikuasai, trus cuaca juga mendukung, wahhh … perjalanan mudik pasti jadi sangat menyenangkan. Gak ribet cari tempat mengaso di mesjid / warung atau di bawah pohon rindang - bisa masuk dalam kota - bisa meliuk-liuk di tengah kemacetan - dan yang terpenting, lebih irit dan mudah mbetulinnya saat mogok dijalan, hahaha ... Perlengkapan pribadi mulai dari helmkacamataslayerdekkersarung tangan – sampai jaketcelana jins dan sepatu adalah perlengkapan standart. Jangan sampe mudik pake sarung dan kopiah doang, trus berharap keselamatan dari Gusti Pangeran, beee … mau mati konyol, hahaha … Klo ada rencana bawa barang banyak, mending tuh barang disuruh berangkat duluan aja alias dipaketno ... beres.

Rute Gresik Tulungagung, normal ditempuh 5 jam_an dengan bis kota. Klo bawa mobil sendiri, bisa sekitar 3 jam_an. Itu klo gak macet. Naik motor malah bisa lebih cepat lagi. Mau 2 jam sampe juga bisa. Tapi, gak jamin sampe dimana, hahaha ... Berangkat pagi sehabis mandi dan solat subuh memang mengasyikkan. Udara masih fresh. Apalagi klo lewat jalan pintas ditemani pemandangan sawah di kiri-kanan jalan aspal yang mulus, fuih … mantaff … Sampe lewat Mojokerto, si kecil masih asik tidur di pangkuan. Rencana transit untuk istirahat, jadi ditiadakan. Jalan terus. Apalagi waktu masih menunjukkan pukul tujuh. Masih pagi. Eh ! mendekati Jombang, si kecil bangun. Sip ! waktunya sarapan. Nyari makanan favorit si kecil adalah pekerjaan mudah. Apalagi di saat mudik seperti ini. Di sepanjang jalan mendekati kota Jombang sampai ke alun-alun kota banyak bertebaran warung tenda yang menjual makanan si kecil. Apaan tuh ! bakso dan soto, hahaha

Sampe Tulungagung jam 10an. Jadi, total perjalanan (termasuk istirahat dan makan) sekitar 4 jam_an. Bagi yang merasa dirinya biker sejati, biasanya tujuan akhir perjalanan bukanlah yang utama. Tapi, justru perjalanannya itu sendiri. Seperti kebanyakan sifat para lelaki … lebih banyak menikmati prosesnya daripada hasil akhir. Mereka justru sangat antusias bercerita saat kesasarban bocorkehabisan bensin atau berputar-putar di kompleks perumahan hanya untuk menemukan alamat yang dituju. Gak peduli berapa banyak waktu yang dihabiskan, yang penting saat alamat itu ditemukan, kepuasannya bisa seperti layaknya orgasme berkali-kali (kata seorang sahabat), huahahaha … padahal, klo mau nanya bang becak, mungkin 15 menitan dah ketemu, huahahahakliatan tampak bodoh ya ?!?! tapi, itulah laki-laki. Mereka menjadi dewasa saat menjalani prosesnya. Hasil akhir cuma ekses – bonus dari perjalanan yang berliku. Kegagalan saat menjalani prosesnya seakan-akan menjadi teman karibnya. Makanya, … gak usah heran klo penemuan-penemuan pra sejarah maupun teknologi (umumnya) didominasi oleh kaum laki-laki. Mau penemuan bola lampupesawat terbangmesin tik – sampai ayam goreng … semuanya kerjaan laki-laki yang saat itu mungkin dianggap sebagai orang bodoh atau kurang kerjaan, hahaha

Di dalam perusahaan pun kita mengenal gaya manajemen yang berbeda-beda. Ada yang model American style atau pun Japanese style. Yang satu mengutamakan hasil akhir – yang satunya lagi memfokuskan pada prosesnya. Klo prosesnya sudah dirasa benar, tapi hasil akhirnya ternyata mbleset, tandanya proses masih belum sempurna. Perlu dievaluasi dan dikaji ulang, lalu dicoba lagi. Dalam sepakbola pun juga begitu, ada yang mengutamakan hasil akhir … tapi ada juga yang prosesnya. Meski demikian, secara umum, baik perusahaan maupun sepakbola, sama-sama punya kecenderungan di proses dan bukan di hasil akhir. Seperti Opa Alex bilang,”klo strategi kami sudah berjalan, tapi hasilnya tidak seperti yang kami harapkan, itu bukan menjadi masalah – mungkin kali ini kami kurang beruntung atau bisa jadi musuh kami memang bermain lebih baik”. Atau komentar Aa Guardiola,”tidak ada yang istimewa dari tim ini, kecuali kami berlatih lebih keras dari tim lainnya”. Atau pernyataan Om Jose,”saat ini kami masih dalam tahap membangun tim, … dan kami akan terus berevolusi”. Madrid – Barca – MU – Chelsea – ato Bayer … semuanya ingin menjadi tim yang sukses dengan permainan yang atraktif. Produktivitas gol yang tinggipertahanan yang solid – dan permainan yang menghibur. Semuanya akan sulit tercapai klo tujuannya cuma hasil akhir. Semuanya butuh prosesbertumbuhberkembangberevolusi … dan perjalanan itu yang akan membentuk karakter suatu perusahaankarakter sebuah tim – atau pun karakter seorang laki-laki secara personal. Mengapa bisa begitu ?! karena software dan hardware mereka memang didesain seperti itu dari sononya. Hasil akhir ?!?! Cuma ekses, hahahaha …. Cao !!!

Artikel terkait :


Submit your 
content Every Day to 25 social 
bookmarking sites, all on unique 
C class IPs... FREE.