Friday, July 19, 2013

Buat Calon Mantu

Fulan … aku gak tahu, kenapa puteriku akhirnya memilihmu menjadi bakal suaminya. Aku juga gak tahu … apakah kamu bisa menjaganya dengan baik kelak. Sebab, kamu bukanlah laki-laki yang menjadi pilihanku. Tapi, … kalau pun kamu adalah lelaki pilihanku … aku pun juga gak akan pernah tahu, apakah kamu akan bisa menjaganya sebaik yang aku bisa lakukan selama ini. Yang aku tahu … aku sangat sayang puteriku. Aku sulit tidur selama dia masih dalam kandungan ibunya. Aku menyaksikan detik-detik saat dia keluar dari dalam rahim ibunya. Aku mengazankan dan qomat di kedua telinganya dengan perlahan. Aku memandikan dan mengganti popoknya di pagi, siang dan malam, di hari-harinya menjalani kehidupan barunya. Aku memarahi dan menghukumnya, saat aku merasa dia berbuat salah. Tapi, aku juga memijat dan memeluknya saat dia sakit. Aku selalu bercerita dan membelai rambutnya saat dia beranjak tidur. Dan saat dia mulai terlelap … aku selalu berdoa di dekat telinganya, agar dia menjadi anak yang baik, lalu menciumi kening dan kedua pipinya. Aku terjaga di malam hari, hanya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja. Aku mengantarkannya sekolah sejak dia mulai berseragam sekolah. Aku banyak menasehatinya tentang hal-hal yang benar, saat dia masih kecil. Tapi, … setelah dia beranjak dewasa … aku lebih banyak diam dan menikmati saat-saat dia bercerita tentang semua kejadian yang dia alami. Aku selalu berusaha berada di dekatnya saat dia merasa bersedih hati. Hingga akhirnya, tibalah hari ini. Hari dimana dia akan menjalani hari-hari yang baru dengan kamu sebagai bakal suaminya. 

Fulan …puteriku bukanlah perempuan yang sempurna. Sebab dia hanya dididik oleh laki-laki seperti aku yang masih jauh dari sempurna. Tapi, dia adalah malaikat kecilku. Aku saa … ngat … sangat menyayanginya. Berat rasanya menghadapi hari-hari seperti ini. Aku sudah berusaha mencoba mempersiapkannya cukup lama, … tapi saat hari seperti ini tiba, aku tetap merasa berat untuk melepaskannya. Tapi, mau bagaimana lagi ?! Hari-hari seperti ini memang harus terjadi. Aku semakin hari, semakin bertambah tua dan kata-kata kematian seperti semakin akrab di telingaku. 

Fulan …  aku gak mau tahu tentang masa lalumu yang baik atau buruk. Tentang sifatmu yang baik atau buruk. Kamu mencintainya atau tidak. Aku cuma minta … saat kamu menjadi suaminya, jadilah suami dan ayah yang bertanggung jawab kepada istri dan anak-anakmu kelak. Banyak-banyaklah bersabar untuk hal-hal yang mungkin tidak berkenan di hatimu. Sebab, hanya dengan kesabaran … rasa syukurmu akan terus bertambah. 

Fulan … kalau benar perempuan itu tercipta dari tulang rusuk lelaki, dia hanya merupakan bagian kecil dari diri kita. Kalau dibiarkan, dia akan semakin melengkung, tapi kalau dipaksakan … dia bisa patah. Tapi, tulang rusuk itulah yang akan melengkapi kita menjadi manusia yang sempurna di mata 4jj, Raja Manusia. Jadi … nikahi dia karena 4jj dan jangan pernah melupakan 4jj dalam setiap urusan kita. Termasuk dalam menjaga keutuhan bahtera rumah tangga kita. Cuma DIA yang bisa memastikan, semua akan baik-baik saja. Kamu dan aku gak ada daya sama sekali untuk menyelesaikan segala urusan di dunia ini tanpa melibatkanNYA. Kita boleh gagal dalam banyak hal untuk menjadikan diri ini lebih dewasa dan bijaksana, tapi tidak dalam urusan membangun bahtera rumah tangga kita. Karena Rosulullah gak pernah mencontohkan itu dan 4jj sangat membenci perkara yang satu ini. 

Fulan … kalau kita menjadikan 4jj sebagai tujuan hidup kita … maka Rosullullah adalah tuntunan hidup kita. Dan Al Qur’an adalah panduan / pegangannya. Jadikanlah istri dan anak-anak kita sebagai jalan pintas yang terbaik bagi kita untuk lebih mengenal dan semakin dekat denganNYA yah … 

Fulan … dengan mengucap BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM … aku merestuimu untuk menjadi imam bagi puteriku … FAYOLA FITRI ANANTA. 

(Jumat, 19.07.13 / 11 Ramadhan 1434, pukul 03.00)

Artikel lainnya :





Submit your 
content Every Day to 25 social 
bookmarking sites, all on unique 
C class IPs... FREE.